Meski pengajuannya mudah, pinjam online uang ke fintech nyatanya masih terbentur beberapa aspek keamanan terutama terkait data pribadi nasabah. Karena bentuknya digital, data-data pribadi lebih rentan disalahgunakan kalau teknologi yang digunakan fintech tidak cukup baik. Belum lagi ditambah adanya beberapa kasus fintech abal-abal yang sengaja menyebar data demi penagihan.
Tapi, tentu nggak semua fintech sama. Banyak juga fintech yang saat ini sudah terdaftar dalam naungan OJK, punya teknologi dan sistem keamanan cukup baik, serta menjamin semua data-data nasabahnya, seperti Kredivo. Fintech bisa jadi kawan ataupun lawan tergantung bagaimana cara kita sebagai nasabah menggunakannya. Kalau mau aman, sebaiknya lakukan 4 hal ini ketika mau pinjam online uang ke fintech.
Riset tentang fintech secara mendetail
Yang harus dipahami oleh calon nasabah adalah tidak semua fintech yang beredar sekarang resmi dan memiliki izin. Kalau tidak resmi dan tidak memiliki izin tentu kedepannya dikhawatirkan akan terjadi hal-hal tidak diinginkan, terutama terkait keamanan privasi data dan perjanjian pinjaman. Oleh karena itu, meski dalam kondisi butuh uang, melakukan riset tentang fintech yang akan dipilih perlu dilakukan.Mulai dari nama perusahaan, alamat perusahaan, pengecekan situs atau aplikasi fintech, layanan customer service, kebijakan privasi, jenis pinjaman yang ditawarkan, serta aneka suku bunga dan biaya-biaya lainnya yang menyertai. Pastikan semuanya jelas dan tercantum dengan transparan di situs atau aplikasi fintech.
Ada fintech yang menawarkan jenis pinjaman tunai saja, ada juga yang menawarkan fasilitas serupa kartu kredit: bisa untuk cicilan barang ataupun pinjaman tunai, seperti Kredivo. Syarat daftarnya juga gampang: calon nasabah wajib berusia minimal 18 tahun ke atas, punya penghasilan tetap minimal Rp 3 juta per bulan, dan berdomisili di Jabodetabek, Bandung, Surabaya, Medan, Palembang, Semarang, Bali, Yogyakarta, Solo, Malang, Makassar, Cirebon, atau Sukabumi. Kalau sudah memenuhi syarat, download aplikasi Kredivo di Google Play Store atau App Store dan ikuti instruksi pendaftarannya.
Limit kredit yang bisa diberikan Kredivo maksimal sampai dengan Rp 30 juta. Limit tersebut bentuknya nontunai, bisa digunakan untuk belanja cicilan s.d 12 bulan di merchant online rekanan Kredivo, seperti Tokopedia, Lazada, Bukalapak, Shopee, atau JD.id, dengan minimum pembelanjaan hanya Rp 1 juta. Dan bisa juga dicairkan menjadi pinjaman tunai lewat fitur resmi yang tersedia langsung di aplikasi Kredivo.
Pinjam online ke satu fintech saja
Maraknya kasus korban pinjaman online yang terjadi saat ini salah satunya adalah karena gali lubang tutup lubang. Pinjam online uang ke fintech satu lalu pinjam uang lagi ke fintech lainnya untuk bayar pinjaman di fintech sebelumnya. Pada akhirnya, bukan utang terlunasi, justru malah bertambah berkali-kali lipat karena suku bunganya yang terus berjalan. Jangan sampai kamu melakukan kesalahan ini. Apabila mau menggunakan jasa fintech, pastikan hanya satu fintech saja. Ketika berhasil pinjam, maka fokus selanjutnya adalah membayar pinjaman tersebut dengan dana yang bersumber dari penghasilan pribadi, bukan pinjaman lainnya.Jangan pinjamkan data pribadi untuk pinjaman orang lain
Selain kasus gali lubang tutup lubang, beberapa kasus pinjaman online juga ada yang terjadi karena peminjaman data pribadi untuk mengajukan pinjaman. Ujung-ujungnya, orang yang meminjam nggak bisa bayar dan nggak ada kabar, dan yang harus menanggung utangnya adalah orang yang datanya dipinjam. Supaya aman, sebaiknya untuk urusan pinjam meminjam dana ke fintech, jangan pinjamkan data pribadi kamu ke siapapun termasuk teman atau kerabat dekat. Karena, kamu nggak akan pernah tahu apa yang akan terjadi di masa depan. Gunakan data-data pribadimu hanya untuk keperluanmu pribadi agar nggak ada masalah yang muncul di kemudian hari.Pahami risiko dan bayar tepat waktu
Salah satu risiko dari pinjam uang ke fintech adalah suku bunga yang dibebankan. Biasanya, beberapa fintech akan membebankan suku bunga yang di atas rata-rata suku bunga pasaran karena proses pencairannya yang lebih cepat, mulai dari 1% per hari atau 30% per bulan. Kalau kamu menyetujui hal tersebut, maka artinya, kamu harus melunasi pokok pinjaman beserta suku bunganya dengan tepat waktu. Kalau nggak, maka risikonya suku bunga akan terus berkembang dan jumlah pinjaman akan jadi dua kali lipat. Pahami perihal suku bunga di awal, jangan lantas menyesali di kemudian hari ketika jumlah tagihannya sudah membengkak.Sebaliknya, kalau nggak yakin dengan suku bunga yang terlalu besar, masih banyak fintech lain yang suku bunganya mengacu pada kebijakan bank Indonesia, kok. Contohnya Kredivo yang memberikan suku bunga hanya 2,95% per bulan, baik untuk cicilan barang ataupun pinjaman online tunai. Dibanding fintech lainnya, Kredivo saat ini adalah fintech yang punya suku bunga paling rendah.
Baca Juga : 6 Pola fikir pengusaha sukses
Untuk pinjaman tunai, Kredivo menawarkan dua tipe pinjaman: pinjaman mini dan pinjaman jumbo. Pinjaman mini adalah pinjaman yang jumlah pengajuannya minimal Rp500.000 dengan tenor pengembalian maksimal 30 hari sejak tanggal pinjam. Sementara pinjaman jumbo adalah pinjaman yang jumlah pengajuannya minimal Rp 1 juta dengan pilihan tenor pengembalian 3 bulan atau 6 bulan. Untuk pinjaman jumbo, kamu bisa pinjam uang maksimal sesuai dengan limit kredit yang kamu punya untuk tenor 6 bulan. Kalau misalnya ada sekitar Rp 10 juta, maka kamu bisa ajukan pinjaman di Kredivo maksimal sampai Rp 10 juta selama 6 bulan.
Nggak cuma bisa untuk cicilan barang dan pinjaman tunai, di aplikasi Kredivo sendiri tersedia berbagai fitur yang bisa memudahkan hidupmu sehari-hari. Mulai dari fitur beli pulsa, paket data, token listrik, beli tiket pesawat ke semua rute, bayar tagihan BPJS, PDAM, sampai telepon pascabayar. Kamu bisa transaksi langsung untuk produk-produk tersebut di aplikasi Kredivo dan pembayarannya akan memotong langsung limit yang kamu punya di akun Kredivo-mu. Menarik, kan?